Sabtu, 29 November 2008

KONTROVERSI KEMATIAN JIM MORRISON, PERGI KE PARIS MENJEMPUT KEMATIAN

Dan tiba-tiba Jim melempar bom !

"Saya akan pergi ke Paris," katanya.

Hening. Roda Jiwa mulai berputar. Keraguan, firasat, kengerian menyelimuti ruang dimana kami berada. A dark green attached itself to the base of my spine. Bruce dan Robby untuk sesaat berdiri terpaku. John terbatuk batuk gelisah, tak tahan dengan suasana yang mencekam.
"Kita sudah betul-betul hampir menyelesaikan pekerjaan kita," Jim melanjutkan. "Proses Mixing sebagian besar telah kita selesaikan. Semua hasilnya kelihatan memuaskan. Mengapa tidak diselesaikan saja sisanya oleh kalian semua. Saya akan berangkat ke Paris dalam dua hari ini. Pam sudah berada di sana. Ia punya Apartemen dan semuanya sudah dipersiapkan. Saya akan tinggal bersama dia di sana."
Dan itulah. Suatu pernyataan sederhana dan penuh kepolosan telah diungkapkan, dan akhir kebersamaan kami sedang diputuskan. Tapi saat itu kami belum mengetahui. Tak seorangpun yang tahu. Tidak pada saat itu. Tidak ditengah-tengah kami sedang dalam proses kreatif. Di tengah-tengah proses berkesenian. Yang saya tahu saya merasa tidak enak, dan perasaan tidak enak itu menjalar keperut saya. Ini tidak beres.
Demikian cuplikan dari Kontroversi Kematian Jim Morrison, Dari Nol kembali ke Nol bagian II, selengkapnya ada di catatanmusik.wordpress.com

Tidak ada komentar: