Selasa, 01 Juli 2008

BUDDY GUY BICARA PADA ROLLING STONE

Buddy Guy adalah salah seorang pemusik blues yang terkemuka. Sekarang usianya 69 tahun. Tapi penampilan dan permainan gitarnya tetap menyengat. Aksi panggungnya yang atraktif dan ekspresifpun tidak berkurang. Tidak berlebihan jika ada yang menyebutnya sebagai salah satu pemain blues terbaik didunia saat ini. Ia diwawancarai oleh seorang penulis bernama Brian Hiatt di Rolling Stones web site bulan Juni kemarin. Ia dikorek tentang siapa pemusik yang mempengaruhinya, bagaimana awalnya ia bereksperimen dengan feedback sound dan distorsi, dan mengapa ia tidak gentar untuk bermain sepanggung dengan tokoh besar seperti BB King atau Band legendaris seperti The Rolling Stones.

RS : Ngomong-ngomong mengenai blues tahun 50 an, siapa saja pemusik yang paling mempengaruhi anda

BG : BB King dan Guitar Slim. Ketika saya menyaksikan aksi panggung Magic Slim, dalam hati saya berucap 'saya ingin beraksi seperti Magic Slim, tapi ingin bermain seperti BB King.' Permainan BB sangat bersih dan manis. Salah satu gitar saya diberi inisial BB oleh saya. Saya kira semua gitaris harus memberi initial BB pada salah satu koleksi gitarnya.
Disamping itu saya juga mendengar semua pemain gitar ternama pada saat itu. .Di tahun 50 an ada banyak radio di gelombang AM yang memutarkan permainan dari tokoh-tokoh ternama. Di klub-klub blues Chicago, selalu dikatakan bahwa jika kita bisa memainkan lagu-lagu hit yang ada di jukebox maka kita hanya bisa memperoleh bayaran US$ 1 atau US$ 1.5. Tak lebih. Jika ingin bayaran lebih besar kita harus memainkan hit-hit yang ada di radio dan bisa bermain seperti mereka, Guitar Slim, Muddy Waters, Lloyd Price, Little Richard, Fats Domino atau siapapun yang punya hit.

RS : Jadi anda selalu mempelajari semua permainan solo gitar yang anda dengar di radio?

BG : Tidak hanya itu, kita juga harus mempelajari permainan solo alat tiup dan memainkannya pada gitar kita. Jika tidak ada pemain alat tiup di band kita, kita harus belajar bagaimana memainkan musik tersebut dengan alat tiup. BB, pada suatu kesempatan, pernah memberi tahu, bahwa dia lebih sering mendengar alat tiup daripada gitar.

RS : Meskipun anda mengatakan bahwa permainan anda terpengaruh oleh BB King, tapi sound anda tidak bisa dikatakan sama dengan BB King

BG : Sebelum Ayah saya meninggal ia sempat berkata. Buddy jika kau main seperti BB King maka kamu tidak boleh berbuat kesalahan. Well, kita tahu sangat jarang BB salah dalam bermain gitar, berbeda dengan saya. Ia bermain sangat mulus. Ya BB dan Eric Clapton. Di Chicago terlalu banyak pemain gitar. Untuk mendapat kesempatan bermain saya harus bermain liar dan gila-gilaan. Maka orangpun akan berkomentar, lihat tuh orang kuli t hitam itu, bermain dengan liar. Pada masa k ini, jika saya bermain, kemudian saya tidak banyak melakukan aksi, orang bisa bertanya-tanya apakah saya sedang sakit ( tertawa)

RS : Kemungkinan besar anda adalah orang paling pertama yang menggunakan unsur feedback dalam permainan gitar. Bagaiman hal itu bermula ?

BG : Itu bermula karena di Klub Blues pada saat itu tidak ada panggung khusus untuk band. Kita hanya datang ke pojok ruang dan menancapkan kabel gitar kita ke amplifier. Dan pada suatu malam, ketika tiba waktunya break saya lupa mematikan gitar saya, dan seorang lady berjalan disekitar gitar saya, dengan tidak saja tali gaunnnya mengait ke salah satu senar gitar saya, yang kebetulan senar g, sedangkan lagu yang sedang diputar di juke box kebetulan sedang ada pada kunci G. Terjadilah efek sustain. Saya yang sedang duduk sambil memperhatikan terinspirasi A ha, saya bisa memanfaatkan hal ini.

RS : Anda juga bisa dikatakan orang yang pertama yang memanfaatkan efek distorsi dalam permainan gitar. Bagaimana anda bisa melakukan hal itu ?

BG : Saya memiliki ampli Fender Bassman. Putaran volume dan tone saya buka lebar, kecuali bas. Saya masih memiliki Ampli tersebut. Ampli ini memiliki segala-galanya yang perlu dimiliki orang. Orang akan berkata kita butuh pedal, butuh ini, butuh itu. Well, dengan ampli ini anda tak perlu semua itu.

RS
: Permainan gitar Anda yang keras (loud) dan cepat sepertinya tak langsung mendapat respon positif pada awalnya.

BG : Ya, saya tak bisa mendapatkan kesempatan rekaman. Bahkan untuk piringan hitam ukuran 45. Perusahaan rekaman Chess, tempat saya bernaung saat itu berkomentar ' Tak ada seorangpun yang akan mau mendengar permainan yang berisik seperti itu, apalagi kamu memainkannya dengan keras.' Namun ketika Leonnard Chess (pemilik perusahaan rekaman tersebut) mendengar The Cream merekam lagu "Strange Brew", ia berkomentar 'Ah kamu sudah lama bermain seperti itu, tapi saya nggak mau mendengarkan' katanya

RS : Apa yang Anda rasakan, ketika anda bermain dengan distorsi dan bermain keras-keras ?

BG : Itu saya cara saya berkata, Saya berada disini dan kalian harus mendengarkan saya .

RS : Penampilan Anda dalam film 'Shine Of Light' bersama Rolling Stones sangat luar biasa. Bagaimana rasanya ketika Anda menyaksikan penampilan Anda dalam film tersebut ?

BG : Saya belum sempat menyaksikannya. Saya tidak pernah menonton diri saya, karena saya belajar dengan melihat orang lain. Dan saya tidak pernah bisa belajar apa-apa dengan menyaksikan penampilan diri saya sendiri. Namun untuk yang ini saya akan lihat, karena belum lama ini saya menerima surat yang ditulis secara pribadi oleh Keith Richard, ia mengatakan bahwa permainan saya luar biasa dalam film tersebut. Asal tahu semua anggota Stones telah menjadi teman saya, jauh sebelum mereka populer. Pada tahun 1964, saya sedang berada di Chess studio ketika mereka datang studio tersebut . Saya berkata, siapa mereka, karena saya sebelumnya saya belum pernah melihat orang-orang kulit putih berambut gondrong seperti mereka. Pada saat itulah mereka diperkenalkan pada saya, pada Muddy Waters dan pada semua orang yang ada distudio . Dan mereka tidak pernah melupakan orang-orang yang pernah memberi insipirasi musik di awal karir mereka .

RS : Anda tidak pernah menghindar untuk bermain dengan band sebesar Rolling Stones atau tokoh sebesar BB King.

BG : Well, belum lama ini BB King mempunyai manajer yang tak menyukai permainan saya. Padahal saya tidak ada niatan mengalahkan BB King, saya hanya ingin menjadi seorang Buddy Guy. Saya tidak peduli dengan siapa saya satu panggung. Jika ada orang yang mengundang saya main, saya tak mungkin berkata, Wah saya nggak bisa main karena dipertunjukan tersebut ada BB King. Saya hormat pada BB King ataupun pemain gitar lainnya, tapi saya akan bermain layaknya seorang petinju.

Kita bisa saja memilik rasa hormat yang luar biasa pada seorang Mohammad Ali, namun jika kita diharuskan bertarung dengannya, mungkin kita akan berkata, "Well jika kita bisa meng K.O. dia mungkin kita bisa jadi orang paling terkenal di dunia." Padahal anda tidak ingin memukul dia, tapi anda harus melakukan itu. Maksud saya. Ini memang saatnya untuk kita.

Tidak ada komentar: